Harmoko adalah politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia pada masa orde Baru, dan Ketua MPR pada masa pemerintahan B.J Habibie. selain itu dia pernah menjabat sebagai ketua Persatuan Wartawan Indonesia, dan kemudia menjadi menteri penerangan di bawah pemerintahan Soeharto.
Bapak presiden Soeharto mencanangkan GDN (Gerakan Disiplin
Nasional).
Ini adalah Eko Maryadi alias item, profesinya wartawan lepas
dan pengurus aliansi jurnalis independen (AJI). Sebuah organisasi wartawan yang
didirikan pada Agustus 1994, setelah departemen penerangan memberedel majalah
tempo, majalah editor, dan tabloid detik. bersama ketiga pekerja media yang
lain item pernah divonis 3th penjara karena menerbitkan majalah independen
tanpa izin departemen penerangan.
Dan ini adalah bondan winarno. Hari ini orang-orang mengenalnya
sebagai pembawa acara program kuliner di televisi. Tapi pada tahun 1997, bondan
adalah wartawan yang membongkar skandal penipuan sebuah tambang emas asal
Kanada di Kalimantan Timur. Ketika majalah tempo diberedel pemerintah karena
memberitakan impor kapal perang bekas dari Jerman Timur bondan jadi salah
korbannya.
Aristides Katoppo pernah kehilangan korannya, pada tahun
1986 departemen penerangan menutup sinar harapan yang terbit sejak tahun 1961
karena memberitakan bisnis keluarga cendana. Seperti halnya majalah tempo,
koran sore sinar harapan bisa terbit kembali setelah rezim orde baru tumbang.
Pada tahun 1992 di usia 25 tahun Akhmad Kusaeni ditugaskan
kantor berita antara untuk meliput kegiatan menteri penerangan harmoko yang
juga baru diangkat sebagai ketua umum golkar. Setiap sabtu dan minggu, selama
2.5 tahun Kusaeni mengikuti Harmoko keliling indonesia untuk melakukan apa yang
ketika itu disebut temukadan.
Harmoko dizamannya menjadi bintang media. Setiap hari koran
dan televisi memberitakan aktivitasnya baik sebagai menteri penerangan maupun
ketua umum golkar. Harmoko menjadi menteri penerangan 3 periode antara 1983
hingga 1997. Di tangannya lah surat izin usaha penerbitan pers atau siupp
dikeluarkan atau dibatalkan. Inilah yang menentukan hidup matinya media masa
kala itu.
Tercatat setidaknya ada 13 media masa yang dicabut surat
izinnya pada periode 14 lalu kepemimpinan Harmoko di departemen peneranhan.
Seusai pemilihan umum 1992 Soeharto menunjuk Harmoko sebagai
orang sipil pertama yang menjadi ketua umum Golkar. Aksi panggungnya menyumbang
peningkatan suara golkar dari 60% pada pemilu 1992 menjadi 75% di tahun 1997
tentu saja dengan banyak catatan praktik modelisasi politik di masa itu.
Dari hasil keliling Indonesia inilah Harmoko meyakinkan
Soeharto bahwa rakyat masih menginginkannya sebagai presiden RI untuk periode
yg ke 7. Kelompencapir atau kelompok pendengar, pembaca, dan pirsawan
adalah kompetisi adu pengetahuan tentang pertanian, perikanan, peternakan, atau
program pembangunan yang populer di era 1980 hingga 1990an. Dan Harmoko adalah
ikon dalam acara² ini. Meski loyalitasnya sebagai penjaga pers rezim orde baru
tidak diragukan, pada pertengahan tahun 1997 Soeharto tiba² mengakhiri 3
periode kekuasaan Harmoko di departemen penerangan. Ia menduduki jabatan
sebagai menteri negara urusan khusus. Sebuah kementrian baru yang tak jelas
benar apa tugas dan fungsinya. Namun tak lama kemudian, di akhir 1997 Soeharto
menunjuk bekas pembantunya yang loyal itu sebagai dewan perwakilan rakyat yang
menjadikannya setara dengan presiden sebagai lembaga tinggi negara, setidaknya
secara teori.
sumber : Joglo TV
link : https://www.youtube.com/watch?v=ih8vcQWrz1Q
Tidak ada komentar:
Posting Komentar